THE KISAH MALAM PERTAMA PENGANTIN BARU DIARIES

The kisah malam pertama pengantin baru Diaries

The kisah malam pertama pengantin baru Diaries

Blog Article

Sedar tak sedar 30 minit butuh suamiku berendam di dalam tasik farajku. Aku kagum dengan suamiku, aku mencapai several orgasm dan tubuhku mengejang sekejang-kejangnya beberapa kali .Tiba-tiba dia menjerit dan aku memegang lalu menarik buntut suamiku rapat ke cipapku.

Tanpa mereka sadari, orang tua mempelai perempuan, Mak Yati Pesek, lagi nguping di balik pintu kamar pengantin… rupanya ibu mempelai perempuan ini berpikiran lain… dia tidak tega kepada anak perempuanya yang mengalami kesulitan saat malam pertama, saking tidak tahannya, terpaksa ibu mempelai wanita menyela dari balik pintu.

s. di mana suatu waktu datanglah dua orang perempuan dan salah satu perempuan tersebut menggendong seorang bayi. Kedua perempuan tersebut bertemu dengan Nabi Sulaiman a.s. dan meminta keadilan. Dua perempuan tersebut bersikukuh bahwa mereka adalah ibu dari bayi tersebut. Perseteruan pun tak terhindarkan hingga akhirnya Nabi Sulaiman a.s. memberikan solusi cerdik. Baca juga : Hujan Lebat, TPS di Kota Kupang Tergenang Air Nabi Sulaiman a.s. mengatakan bahwa bayi tersebut harus dibelah menjadi dua agar dua perempuan tersebut sama-sama adil. Mendengar keputusan tersebut, perempuan pertama menangis dan langsung mengikhlaskan bayinya agar dimiliki perempuan kedua asalkan bayi tersebut hidup. Sementara perempuan kedua sepakat dengan solusi yang ditawarkan oleh Nabi Sulaiman a.s. Melihat hal itu, Nabi Sulaiman a.s. lantas menyerahkan bayi kepada perempuan pertama dan menyatakan bahwa perempuan pertama adalah ibu dari bayi tersebut. Hal ini bukan tanpa alasan, Nabi Sulaiman a.s. melihat rasa keibuan pada perempuan pertama. Wafatnya Nabi Sulaiman a.s.

Menurut berbagai penelitian cumbuan dalam jima’ dapat melegakan perasaan, membuat bahagia serta membangkitkan hasrat pasangan.

Tips malam pertama agar berjalan lancar dalam keadaan romantik amat penting bagi pasangan yang baru mendirikan rumah tangga

Perlahan-lahan kutolak dan kulajukan sedikit tarikanku agar kami sama-sama merasai kenikmatan yang diinginkan. “Ehmm.. Urhh.. Sedapnya Bang, laju lagi Bang” bergoyang-goyang payudaranya mengikut rentak pelayaranku. Setelah puas dengan berada di atas kini giliranku pula di bawah, menanti dan menerima hentakan demi hentakan dari Reen. Semakin lama semakin mahir Reen menongkat arus, sampan yang dikemudi terasa hampir karam dipertengahan jalan namun aku terus menahan dengutan-denyutan kenikmatan dari batangku yang tersepit dari kemutan demi kemutan yang sukar untuk kulepaskan.

Aku pun mula merangkak perlahan menuju ke bilik yang Reen tumpangi, kebetulan hanya Reen sahaja yang masih menumpang di bilik itu kerana yang lain sudah pulang ke rumah masing-masing. Aku lihat Reen hanya mengenakan baju tidur yang cukup nipis menampakan seluruh bentuk badannya.

"Ni nak isap kote macam ni, ko tau laki suka tau kalau kita isap kote dia. Pakcik Rahim kau masa mula mula kawin dengan akak, tiap hari nak. Lenguh mulut akak layan.Sekarang dah tua, tak larat dah kote dia nak keras.

“Nnghh…” aku mendesah merasakan penisnya yang kali ini menggesek-gesek pahaku. Kurenggangkan kakiku sedikit kemudian menjepit penisnya dengan kedua pahaku.

إِذَا أَتَى أَحَدُكُمْ أَهْلَهُ ثُمَّ أَرَادَ أَنْ يَعُوْدَ فَلْيَتَوَضَّأْ

فَالصَّالِحَاتُ قَانِتَاتٌ حَافِظَاتٌ لِلْغَيْبِ بِمَا حَفِظَ اللَّهُ

Akhirnya mereka berdua kebingungan …. lalu sang suami berkata ” Ma , tunggu disini aja yah , papa akan turun ke loby lodge mau nanyain ke orang orang tentang malam pertama . Akhirnya sang suami turun kebawah loby lodge dan pas banget dia masuk ke bar hotel tersebut ,,, Lalu sang suami menemukan seorang om .. Lalu ia mennyakan hal tersebut ke si Om Tersebut “Om… boleh nanya gak?

Kemudian si here Om tersebut membuat sebuah garis yang tidak boleh dilewati sang suami dan berkata ” Kamu gak boleh ngelewatin garis ini , kalau lewat saya akan berhenti mempraktekkanya ” “Ok deh Om ,,, saya janji ” kata si suami .. Silahkan om segera dimulai.

“Bukankah engkau mengatakan bahwa manusia mampu menciptakan perbuatannya sendiri? Sekarang aku beri dua pilihan. Kita bercinta sebanyak tujuh puluh kali atau engkau cabut dan bertaubat atas pendapatmu itu!”, desak sang istri.

Report this page